Tuesday 5 May 2015

sahabatku (salafussoleh)


assalamualaikum...
ini merupakan video kami yang julung kalinya dibuat.cerita ini hanyalah rekaan semata mata.tetapi perlu diingatkan bahawa,apa yang kami sampaikan ini merupakan suatu perkara yang sangat penting dalam hidup kita....iaitu SAHABAT..saksikan video ini di youtube...semoga video ini bermanfaat untuk kalian semua...
syukran...

Thursday 16 April 2015

Saidina Ali berkata: "Wahai manusia, jagalah wasiatku. Jika kamu memegangnya erat-erat dengan segala kesiapan sehingga kamu dapat melaksanakannya, kamu tidak akan dapat keuntungan yang lebih besar darinya. Wasiat itu adalah:

1)Hendaklah kamu tidak berharap kecuali kepada Rabbmu.(Allah)
2)Hendaklah kamu tidak takut kecuali kepada dosa-dosamu.
3)Hendaklah kamu tidak malu untuk belajar jika tidak tahu.
4)Hendaklah orang yang alim berkata :''Aku tidak tahu, apabila dia memang tidak tahu.''
Agama buat kehidupan di akhirat, harta buat kehidupan di dunia. Di dunia orang yang tidak berharta berasa susah hati, tetapi orang yang tidak beragama merasa lebih sengsara - Saidina Abu Bakar As-Siddiq
Alangkah buruknya kepapaan, kalau aku mengadu aku malu, kalau aku berdiam diri aku binasa- Saidina Ali Bin Abi Talib 

Hanya lidah yang mahu berdusta dan berbohong. Namun pandangan mata, hayunan kedua belah tangan, kedua belah kaki, dan pergerakkan tubuh badan atau seluruh anggota badan akan menafikan apa yang diucapkan oleh lidah.- Khalifah Ali Bin Abi Talib

Pernah satu ketika Hasan Al-Bashri terlihat seorang wanita yang begitu cantik, hingga Hasan Al-Bashri berkata kepada wanita itu, begitu cantiknya mata wanita itu, lalu wanita itu mencungkil matanya dan memberikan matanya kepada Hasan Al-Bashri, kata wanita itu, yang aku mahu hanya redha Allah, bukan pujian manusia, dan disebabkan perkara ini, menjadikan Hasan Al-Bashri menjadi ahli sufi..
Masya-Allah
Subhanallah

Friday 27 March 2015

SAHABAT DUNIA DAN AKHIRAT

Memiliki sahabat sejati merupakan satu anugerah yang tidak ternilai kerana sahabat boleh mewarnai dan mempengaruhi kehidupan kita, baik dari sudut kebendaan, kecenderungan mahupun tingkah laku. Sama ada kita akan terikut-ikut dengan kecenderungannya, ataupun sebaliknya, dia akan terpengaruh dengan kita.
Secara umumnya, kita melihat orang yang baik akan bersahabat dengan orang yang baik dan begitu juga sebaliknya.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
“Perumpamaan orang yang bersaudara adalah seperti dua tangan, yang satu membersihkan yang lainnya.” (Riwayat al-Dailamai)
Rasulullah s.a.w. bersabda, maksudnya :
“Bersahabat dengan orang yang soleh dan dengan orang yang jahat seperti berkawan dengan pengedar minyak wangi dan tukang besi (yang menghembus bara api). Pengedar minyak wangi, sama ada ia memberi anda sebahagian ataupun anda membeli bau-bauan daripadanya, ataupun sekurang-kurangnya anda mendapat juga bau daripadanya. Manakala tukang besi pula sama ada ia menyebabkan baju anda terbakar, ataupun anda mendapat bau yang kurang enak.” (Riwayat Abu Daud)
Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati untuk menjadikan seseorang itu sebagai kawan, teman ataupun sahabat. Sahabat semestinya memiliki sifat-sifat yang terpuji untuk kita ikuti dan contohi. Sahabat boleh membahagiakan kita untuk menempuh kehidupan di dunia ini dan juga membantu kita di akhirat kelak.

Sifat Sahabat yang Mulia
1. Memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik.
Seseorang yang disenangi, mempunyai akal yang baik, berbudi pekerti dan mematuhi perintah Allah. Sering juga mengajak kita melakukan kebaikan untuk diri dan masyarakat. Berbicara dengan penuh kelembutan dan kesopanan.
2. Menutup keburukan dan kekurangan sahabat, baik semasa sahabat ada ataupun tiada.
Tidak menderitakan keaiban orang lain kepada sahabatnya dan jika dia melihat sesuatu yang tidak baik tentang diri kita, dia akan menjaga aib tersebut.
Daripada Ibnu Abbas, Rasulullah s.a.w. telah bersabda yang bermaksud :
“Sesiapa menutup keburukan saudaranya, maka Allah akan menutup keburukannya di akhirat.” (Riwayat Ibn Majah)
3. Memperbesarkan kebaikan yang dilakukan oleh sahabatnya.
Sering menanyakan tentang kesusahan yang kita hadapi kerana ingin berkongsi kesusahan, kesedihan dan kesenangan bersama. Menjadi penghibur waktu kita sedih dan pelindung jika kita memerlukan. Sanggup mengorbankan masa, harta dan tenaga untuk memenuhi hajat sahabatnya.
4. Menyebut kebaikan.
Jika dia mendapat sesuatu kebaikan daripada kita, dia akan menghargai dan menyebut-nyebut kebaikan itu. Tidak pula dia berkecil hati jika kita tidak mampu membantunya.
 5. Mudah mengalah.
Jika berlaku salah faham, nescaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga hubungan. Mengorbankan perasaan sendiri demi menjaga hati sahabatnya.
6. Mendorong kita mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.
Saling nasihat-menasihati berkenaan hal-hal dunia dan akhirat.
Bersedia untuk menerima nasihat dan menasihati.

KISAH ABU HURAIRAH DENGAN CINTANYA...

Kisah Cinta Sahabat Nabi Abu Hurairah ra dan Asmah binti umamah

Asma binti Umamah adalah seorang perempuan Arab yang sangat jelita. Kecantikannya tersohor ke seluruh negeri. Selain cantik, Asma seorang perempuan terpelajar yang sangat cerdas. Asma sosok perempuan idaman setiap lelaki. Namun, hingga usianya terus beranjak dewasa, tak ada satu pun lelaki yang dia terima lamarannya.

Suatu ketika, Khalifah Adillah bin Marwan mengutus seseorang untuk meminang Asma lewat orangtuanya. Khalifah itu hendak menikahkan anak semata wayangnya yang sudah lama mengincar Asma. Mendapat pinangan dari seorang Khalifah, ternyata tidak membuat Asma gembira, tapi justru dia kembali menolak pinangan itu. Sampai beberapa kali pinangan diberikan, Asma tetap menolaknya. Awalnya, orangtua Asma bingung apa yang diinginkan oleh anak perempuannya itu.

Asma hanya berkata dengan penuh keyakinan, “Allah akan memberikan jodoh yang baik dan terbaik untukku.”
Asma selalu memanjatkan doa dan bertahajud kepada Allah agar didatangkan jodoh yang baik dan terbaik baginya. Pada suatu hari, Asma kedatangan sahabat lamanya, Abu Hurairah. Asma mengenal Abu Hurairah sebagai orang yang sangat saleh dan berbudi. Begitu pun orangtua Asma mengenal Abu Hurairah sebagai sahabat Asma sejak kecil. Sebenarnya Abu Hurairah tak sengaja berkunjung ke rumah Asma. Saat itu dia sedang membeli barang dagangan untuk dijual kembali di kotanya.

Namun, pada pertemuan itu, Abu Hurairah malah bercerita tentang keadaannya sekarang. “Istriku meninggal karena sakit dan aku memiliki seorang anak perempuan yang salihah berusia 3 tahun.”
Mendengar cerita itu, Asma berkata, “Jika kau menginzinkan, aku akan membantumu mengasuh putrimu”.
“ Maksudmu ? “, Abu Hurairah terkejut dengan ucapan Sahabatnya.
“ Sudah lama aku berdoa kepada Allah untuk dipertemukan dengan jodohku yang terbaik, entah mengapa ketika aku bertemu denganmu dan mendengar ceritamu, aku jadi yakin ini jawaban atas doaku “.

Tentu saja Abu Hurairah yang juga mengenal baik Asma, menyambut tawaran itu dengan bahagia. Demikian juga orangtua Asma, Mereka berbahagia. Namun Pernikahan Asma menjadi pergunjingan di kalangan masyarakat, banyak yang mencibir karena menganggap Asma yang cerdas bertindak gegabah dalam menentukan jodohnya.
Asma menolak anak Khalifah, tetapi malah menikah dengan seorang duda beranak satu. Namun, Asma tidak peduli dengan gunjingan itu, begitu pun orangtuanya. Sebagai seorang perempuan, dia pun mendapatkan hak untuk memilih jodohnya. Orangtua Asma justru merasa bahagia. Anak perempuannya menikah dengan seorang lelaki yang saleh dan taat beribadah serta berbudi luhur, sedangkan anak Khalifah belum tentu mampu memimpin keluarga yang diridhai Allah.